Subsistem Prasarana

Sistem Agribisnis (5)

PENDAHULUAN

• Pengembangan agribisnis di suatu daerah memerlukan dukungan prasarana yang memadai.
• Prasarana fisik dan non-fisik dibutuhkan untuk menunjang terlaksananya kegiatan penyediaan faktor produksi, kegiatan produksi, pengolahan, dan pemasaran.

A. Prasarana Fisik

• segala jenis fasilitas yang disediakan baik oleh masyarakat maupun pemerintah untuk menunjang kehidupan masyarakat.

• dapat dilihat, diraba, dan dirasakan/dinikmati keberadaannya.

• jalan, saluran irigasi, bendungan, waduk, sarana transportasi, air, listrik, gudang, penggilingan padi, pasar, dan lain sebagainya.

• Peran prasarana fisik dalam menunjang kesuksesan pengembangan kegiatan agribisnis (Soekartawi, 1993; 2000) adalah:

  • Memperlancar tersedianya sarana produksi dan peralatan.
  • Memperlancar penjualan hasil pertanian.
  • Memperlancar perolehan informasi harga.
  • Meningkatkan kemampuan wirausaha para pelaku agribisnis.
  • Menambah keuntungan yang diterima petani.
  • Meningkatkan perekonomian daerah.

B. Prasarana Non-Fisik

• Prasarana non-fisik yang diperlukan untuk pengembangan usaha pertanian (Soekartawi, 1993; 2000) adalah:
  • Tersedianya lembaga yang mampu menyediakan dan menyalurkan sarana produksi yang tepat jumlah dan tepat waktu. Hal ini disebabkan sifat khas pertanian, bila terlambat tanam hasilnya tidak baik. Demikian juga jika dosis pupuk tidak mencukupi maka hasilnya juga tidak baik.
  • Tersedianya lembaga yang mampu memberikan insentif bagi petani dan para pelaku agribisnis yang lain.
  • Tersedianya lembaga penyuluhan yang memberikan penyuluhan pada petani.
  • Tersedianya lembaga yang bersedia menampung, membeli, dan memasarkan hasil pertanian.

Beberapa Prasarana nonfisik penting di Indonesia:

1. Koperasi
2. Penyuluh
3. Kelompok Tani